top of page
Writer's picturegunungyuk

KENA BADAI DI GUNUNG GEDE


Desember 2015 menjadi pilihan yang kami sepakati sebagai bulan dimana kami akan mendaki gunung gede, salah satu gunung yang ada di dekat sekolah kami. Saat itu libur semester, kami memilih untuk tidak langsung pulang ke rumah masing-masing. Kami bersiap untuk pendakian ke gunung gede. Ini akan menjadi seru menurutku karena ini adalah pendakian gunung yang pertama dalam hidupku. Semua persiapan barang dan fisik, ku persiapan dengan baik.

Kami berangkat bersepuluh, kami sewa mobil bak untuk menuju basecamp, kami memulai pendakian dari jalur gunung putri. Setelah mengurus simaksi, kami memulai pendakian gunung gede. Perjalanan terasa seru karena ini pendakian pertama kalinya, sepanjang perjalan hanya bisa berdecak kagum dan takjub akan keindahan gunung gede saat itu. ditambah, saat pendakian kami bertemu dengan kelompok pendaki yang lain dan mereka mengajak untuk berjalan bersama. Perbincangan dan bercandaan kami membuat suasana semakin hangat dan akrab diantara dinginnya gunung gede saat itu.

Sesekali kami berhenti untuk beristirahat, seduh kopi, bakar rokok, ketawa-ketiwi, lalu lanjut perjalanan lagi. Begitu terus sampai di pemberhentian ketiga, salah satu teman kami mengalami hipotermia, memang saat perjalanan menuju basecamp, teman kami ini sudah mengeluh badannya kurang fit, tapi tetap memaksakan untuk ikut. Saat itu ciri-cirinyaadalah dia begitu lemas dan menggigil. Mungkin kami beristirahat terlalu lama saat itu, sehingga membuat kondisi badan tidak lagi hangat. Akhirnya kami sepakat untuk berhenti dan membuat air hangat dan makanan. Kawan kami makan dan minum dari apa yang telah kami buat. Setelah merasa lebih baik, kami melanjutkan perjalanan.

Kami senang karena salah satu dari kawan kami mengatakan sebentar lagi akan sampai ke Surya Kencana. Surya Kencana adalah hamparan tanah luas yang banyak dipenuhi bunga edelweis, bunga keabadian kata orang. Di surya kencana lah kami nantinya akan membangun tenda dan bermalam disana. Perjalanan semakin semangat mendengar kabar itu. kawan kami yang hipotermia tadi pun akhirnya memaksakan langkahnya agar sampai ke campground gunung gede yaitu surya kencana.

30 menit dari salah satu kawan kami mengatakan akan sampai surya kencana, akhirnya kami menemukan penunjuk arah surya kencana yang tandanya tak lama lagi sampai. Perjalanan kami dari bawah sampai ke surya kencana memang ditemani hujan rintik. Tak lama, akhirnya kita melihat hamparan tanah luas yang dipenuhi bunga edelweis itu. tapi apa yang orang-orang katakan terasa beda dengan apa yang kami rasakan langsung. Hujan deras, kabut menutupi jarak pandang kami, ditambah angin kencang yang menyambut kami di surya kencana. Bunga keabadian yang orang-orang katakan cantik itupun terlihat sedang tidak tumbuh saat itu. kami menggigil kedinginan, langkah kami melambat tapi harus tetap melangkah. Tidak ada kata berhenti disaat kedinginan seperti itu karena akan kena hipotermia. Akhirnya kami saling menjaga jarak agar berdekatan satu sama lain.

Teman kami yang sebelumnya terkena hipotermia kembali menggigil, ini situasi genting bagi kami. Kami harus menyelamatkan teman kami dengan memeluk bersama, tapi di waktu yang bersamaan kami tidak boleh hanya berdiri diam di tengah badai hujan dan angin ini. Kami memutuskan meminta kelompok pendaki yang berangkat bersama kami untuk mempersiapkan tenda di dekat pepohonan. Pilihan yang tepat karena dapat mengurangi terpaan angin kencang. Di saat yang bersamaan, kami memeluk bersama, menahan dingin, demi menjaga teman kami tetap hangat. Persediaan air panas kami berikan semua untuk teman kami. Setelah dirasa mulai hangat, kami melanjutkan ke tenda yang sudah disiapkan selanjutnya.

Sesampainya di tenda, teman kami yang terkena hipotermia diminta untuk mengganti seluruh pakaiannya dengan pakaian yang kering. Lalu kami berikan makanan dan minuman hangat, dan kami paksa untuk istirahat dan kami tutupi dengan banyak selimut agar tetap hangat. Sementara yang lain bergantian untuk mengganti pakaian dan dilanjut makan malam bersama dan istirahat agar esok paginya bisa mengejar matahari terbit di puncak.

Esok paginya kami terbangun kesiangan, rasanya matahari sudah terlanjur naik dan kami terlewat momen sunrise. Tapi saat kami keluar dari tenda, semua itu salah. Semua masih berkabut putih. Akhirnya kami sarapan dan melanjutkan ke puncak gunung gede. Semua ekspektasi kami salah. Apa yang kami lihat di foto-foto orang yang sudah pernah naik gunung gede berbeda. Kami hanya melihat kabut putih di puncak. Kecewa tidak, hanya saja harus lebih memperhatikan lagi untuk pemilihan bulan untuk pendakian gunung. Kami baru sadar kami mendaki gunung di bulan desember yang termasuk bulan-bulan penghujan.

Akhirnya kami kembali ke tenda, makan siang, dan membereskan tenda untuk bersiap kembali ke basecamp awal. Perjalanan kami menuju ke bawah melewati surya kencanapun rasanya masih sama, berkabut dan rintik hujan, hanya saja angin tak terlalu kencang seperti kemarin. Setelah melewati surya kencana, perjalanan kami hanya ditemani senda gurau dan rintik hujan. Perjalanan kami menuju basecamp memakan waktu 2 jam saja. Pengalaman yang sulit dilupakan karena pendakian pertama yang langsung disambut oleh badai.

8 views0 comments

Recent Posts

See All

Comentários


bottom of page